Mungkin yang kita ketaui ilmuan itu hanya di miliki oleh orang barat saja, apa lagi kalau sudah menyangkut tentang kapal terbang, Sebenarnya jika kita berfikir seperti itu maka salah besar.
Inilah Abbas bin Farnas sang penggagas kapal terbang. Abbas bin Farnas adalah orang Andalus yang berasal dari Kordoba, tapi kemudian menetap di Tanarka. Keluarganya adalah pengikut Dinasti Ummayah. Ia tumbuh di tangah tengah masyarakat muslim yang sangat terbuka meneriama ilmu bangsa yunani .
Abbas bin Farnas adalah seorang ilmuan yang selalu antusias saat melakukan penelitian ilmiah. Ia pun dijuluki ilmuan Andalusia, bahkan disebut sebut sebagai orang pertama yang berusaha terbang. Abbas hidup pada masa kekhalifahan Mu’awiyah di Andalusia yakni pada masa al-Hakam I, putra dari Abdurrahman II dan cucu dari Muhammad I berkuasa. Abbas menjalin hubungan baik dengan pihak kekhalifahan sebagai orang ilmuan. Ia di pandang hormat oleh mreka pada masa pemerintahan Abdurrahman II bin Hakam (abad IX), nama Abbas dikenal sebagai seorang sastrawan, filosof dan ilmuan astronomi dalam bidang ilmiah ia memusatkan diri pada ilmu pasti (matematika) dan ilmu alam (fisika). Salah satu bukti kecermerlanganya di bidang ini adalah keberhasilanyta membuat atap rumah bentuk langit yang mampu memperlihatkan gambar bintang awan kilat dan halilintar sebagimana aslinya. Selain itu ia juga pernah menciptakan alat pendeteksi waktu yang di persembahkan untuk Amir Muhamad bin Abdurrahman. Alat yang di sebut al-minqalah ini berguna untuk mengetahui waktu pada malam dan siang hari, tanpa perlu membaca tulisan atau melihat gambar. Abbas juga dikenal sebagai orang pertama yang menemukan cara membuat kristal kaca dari batu
Namun, diantara semua karya ciptaanya, hal yang paling mengesankan adalah usaha Abbas untuk bisa terbang. Ia membuat sepasang sayap dari bulu burung elang, yang kemudian dilekatkan pada tubuhnya. Ia berharap sepasang sayap tersebut bisa mengangkat tinggi tubuhnya hingga terbang. Akan tetapi, usahanya tersebut tidak berhasil. Meskipun demikian, Abbas tidak pernah putus asa. Ia terus berusaha mencari cara untuk terbang.
Pada abad pertengahan, sejumlah orang berusaha meniru burung agar bisa terbang di udara.. Salah satu tokoh perintisnya adalah Abbas bin Farnas yang melakukan percobaan untuk terbang pada tahun 880 M. Selain menggunakan cara seperti Abbas, orang-orang pada masa itu juga berusaha menutupi tubuh mreka dengan bulu burung agar dapat terbang. Cara seperti ini terus dilakukan hingga tahun 1600-an, dan baru ditinggalkan ketika seorang ahli matematika bernama Yunan Alfonso (1608-16790) mengemukakan bahwa manusia tidak akan bisa terbang serupa burung karena tubuhnya berat. Kalaupun dipaksakan ia harus menggunakan sayap yang panjangnya 6 meter lebih. Pemikiran Alfonso tersebut didasarkan pada sebuah teori ilmiah yang mengatakan bahwa berat tubuh yang harus digerakkan adalah sepertiga dari berat keseluruhan seekor burung. Meskipun demikian, kegigian usaha ibnu Farnas untuk terbang mendapat pujian dari para sastrawan pada masa itu. Mereka menggambarkan usaha Farnas tersebut dalam syair-syair mereka.
Abbas bin Farnas meninggal dunia pada tahun 887 M / 274 H
0 komentar:
Posting Komentar