Gus Dur

Tidak penting apapun agama atau sukumu, kalau kamu melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya agamamu.

Punokawan

Ojo Dumeh.

Sunan Kalijogo

jika sudah tiba zamannya dimana sungai-sungai hilang kedalamannya (banyak orang yang berilmu yang tidak amalkan ilmunya), pasar hilang gaungnya , wanita-wanita hilang malunya maka cepat-cepatlah kalian keluar 4 bulan dari desa ke desa dari pintu ke pintu JANGANLAH PULANG sebelum mendapat HIDAYAH dari Allah swt.

Gus Mus

Kalau anda dipuji sedangkan anda merasa tidak sepantasnya dipuji, kenapa anda senang? kalau anda dicela, sedangkan anda merasa tidak sepantasnya dicela, kenapa anda marah?.

Hadratus Sayaikh KH. Hasyim Asyari

Sesungguhnya perpecahan, pertikaian, saling menghina dan fanatik madzhab adalah musibah yang nyata dan kerugian besar.

Pantai Parang kursi, Surga Lain Banyuwangi di Balik Rerimbunan Pohon

9 komentar

Pantai parang kursi atau disebut juga karang kursi merupakan salah satu pantai indah berpasir putih yang masih sangat jarang terjamah oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sama dengan pantai Wedi Ireng yang masih sangat perawan yang bahkan lebih perawan dari pantai teluk hijau atau green bay. Mungkin banyak para traveller yang belum pernah mendengar nama pantai ini. Bahkan di google pun tidak terlalu banyak informasi tetang Pantai Parang Kursi, karena jelas kalah tenar dari pantai semacam Pulau Merah, Sukamade, Teluk Hijau ataupun Plengkung. Tapi soal keindahannya, tidak perlu diragukan lagi. Pantai dengan air yang sangat jernih, pemandangan hijau disekitar bibir pantai, karang-karang yang tersusun rapi, semuanya terpadu menjadi surga lain banyuwangi yang tersembunyi di balik rerimbunan pohon.

Pantai Parang Kursi terletak di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, lebih tepatnya berada diantara Pantai Lampon dan Pantai Pulau Merah. Akses jalan dari arah Jember Jika memakai kendaraan umum atau bus ambil arah Banyuwangi berhenti di terminal Jajag, dari terminal Jajag bisa memakai bus damri atau minto ke arah Pesanggaran atau Sarongan, dari perempatan Pesanggaran ke arah selatan ke pantai Lampon, tepat di ujung Pantai Lampon sebelah barat (InsyaAllah, karena kurang tau arah, hehe) terdapat penitipan sepeda motor dan juga perahu untuk menyeberang sungai, dari sana bisa Jalan Kaki kurang lebih 1 KM mengikuti petunjuk.

TRIP TO PARANGKURSI BEACH

 

Hanya berawal dari candaan setelah bangun tidur di asrama untuk menghilangkan kepenatan dari keseharian, kami  berencana travelling ke Pantai Parangkursi yang tak jauh dari tempat kami  (Bangorejo). Dipilihnya pantai ini karena mengingat kami sendiri belum pernah kesana bahkan baru dengar dari teman-teman Komunitas Pecinta Pariwisata Banyuwangi, menimbang Pantai ini tergolong pantai paling dekat dibanding yang lain, memutuskan berangkat ke pantai setelah sarapan pagi.

Singkat cerita tibalah kami di Pantai Lampon, menyeberangi sungai dan melewati bakau-bakau yang menghalang-halangi deburan ombak sampai daratan. Saya pribadi hanya berpikir -dengan sedikit ragu-, benarkah Pantai Parangkursi adalah pantai yang indah yang dapat membayar semua lelah perjalanan? Karena banyaknya pantai di Banyuwangi sehingga -agak- merasa bosan juga dengan pantai.



Menyeberangi sungai dengan kapal

Menyusuri -hutan- bakau

Masih 900 meter lagi, walau bayak nyamuk, tetap lanjuttt


 Setelah berjalan agak jauh, kami melewati hutan-hutan, semak belukar dan rerimbunan pohon yang masih sangat alami. nyamuk yang berkeliaran, panas yang lumayan menyengat tak menjadikan halangan untuk tetap lanjut. Mungkin untuk para petualang dan pecinta alam, jalur menuju pantai parang kursi bukanlah apa-apa, malah itulah yang mereka cari, tapi untuk anak-anak rumahan, kami sarankan untuk menahan segala keluh kesah, karena ada secuil surga yang diturunkan di bumi menanti.



Menyusuri rimbunnya hutan

600 Meter lagi, masih setengah, semangat
Melanjutkan perjalanan


Tinggal 400 Meter lagi, jangan menyerah!

Secuil surga sudah di depan mata

 And Finally, setelah menempuh perjalanan ke Lampon, tanya-tanya orang, nyeberang sungai, menyusuri hutan bakau, digigit nyamuk di rerimbunan hutan, butiran keringat yang jatuh, and this is Parangkursi Beach