Studi menunjukkan, Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan AIDS tak muncul serta-merta, tetapi lewat proses evolusi yang panjang. Diduga, evolusi yang menciptakan spesies ini berlangsung sejak 5-16 juta tahun lalu.
Ilmuwan dari University of Washington dan Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menyimpulkan hal tersebut setelah mempelajari jejak genetik dari virus serupa HIV pada beragam primata, seperti orangutan, simpanse, gorila, dan monyet.
Virus HIV dan penyakit AIDS pertama kali ditemukan pada abad 20. Namun, peneliti menduga bahwa proses evolusi yang berujung pada terciptanya virus ini dimulai sejak 16 juta tahun lalu. Pertama kali, virus serupa HIV menjangkiti golongan primata. Virus serupa HIV yang menjangkiti primata diketahui ialah jenis lentivirus.
Studi genetik mengungkap, sepupu dari virus HIV diduga juga telah muncul kira-kira 10.000 tahun lalu. Namun, virus tersebut diabaikan. Virus terus berevolusi sehingga pada abad 20 dijumpai HIV yang menyerang manusia.
Michael Emerman dari Fred Hutchinson Cancer Research Center mengungkapkan, "Studi kami mengungkap, sementara lentivirus pada primata memiliki konsekuensi kesehatan bagi manusia, mereka punya asal-usul dari primata non-manusia."
Berkomentar tentang hasil riset, Sam Wilson dari Center for Virus Research, University of Glasgow, seperti dikutip BBC, Jumat (25/1/2013), mengatakan, "Riset ini membantu kita memahami bagaimana virus bekerja. Harapannya ini bisa diwujudkan dalam terapi di masa depan."
Populasi manusia yang terjangkit HIV kini diperkirakan sebanyak 34 juta. Hingga saat ini, infeksi HIV dan AIDS sebagai konsekuensinya belum dapat diobati.
Sumber :
Kompas.Com
2 komentar:
penyakit yang menyeramkan ...
jangan sampek deh ....!!!
keren bung .....
Posting Komentar