Peternak Lebah ala Gus
Dur
Saat
Presiden Abdurrahman Wahid
menjabat,
Departemen Kehutanan dan
Perkebunan
(Dephutbun) tidak henti
didemo.
Setiap hari ada saja kelompok yang
berdemonstrasi
di departemen yang saat itu
dipimpin
Nur Mahmudi Ismail.
Tuntutan
mereka sama, yang mendeseak
pembatalan
pengangkatan Sutjipto sebagai
Sekjen
Dephutbun.
"Sutjipto
terlalu tua, copot saja!" teriak salah
satu
pendemo. "Sutjipto bukan pejabat karir,
berikan
saja jabatan itu kepada orang
dalam!"
pekik yang lain. "Pengangkatan
Sutjipto
berbau KKN, copot saja," bunyi
tulisan
sebuah poster yang diacungkan.
Rentetan
demonstrasi yang sempat
melumpuhkan
sebagian kegiatan Dephutbun
itu.
Pasalnya, tidak sedikit karyawan yang
ikutan
berdemo, yang pada akhirnya
menyerempet
posisi Menteri Nur Mahmudi
sendiri.
Tapi Presiden berkeras supaya
Sutjipto
dipertahankan.
Dalam
suasana seperti itulah cucu KH
Hasyim
Asy'ari itu, melantik pengurus
Perhimpunan
Peternak Lebah di Jakarta
akhir
Maret 2000.
Dalam
pidatonya, Gus Dur antara lain
memaparkan
mengenai kondisi peternakan
lebah
terkini.
"Kita
ini setiap tahun masih mengimpor 350
ribu ton
lebah dari luar negeri," tutur dia.
"Lah,
orang-orang yang berdemo itu,
daripada
mendemo menterinya mbok lebih
baik
beternak lebah, supaya kita tidak
mengimpor
lagi!" pinta Gus Dur. (rhs)
0 komentar:
Posting Komentar